Hampir semua wanita tak pernah tahu tentang pembalut yang biasa kita beli dan kita pakai selama ini. Dan kita tak pernah curiga dan mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa kita pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada di pasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantyliner biasa.
Pembalut wanita termasuk klasifikasi produk consumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah para produsen pembalut kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan bahan kimia untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri. Kertas daur ulang yang telah diproses ini kemudian dibungkus rapi dan siap dipasarkan sebagai pembalut biasa yang kita temukan di pasaran.
Dalam proses pembuatan pembalut wanita, banyak bahan kimia yang digunakan untuk proses daur ulang pemutihan kembali. Sehingga pembalut biasa yang dihasilkan banyak mengandung zat dioxin yang berbahaya bagi amnesia, serta tidak dijamin sterilisasinya. Para ahli kanker Internasional, serta Badan Kesehatan Dunia menyatakan bahwa zat dioxin dapat menyebabkan kanker.
Zat dioxin adalah yang tergolong karsinogenik. Dampak keracunan dioxin untuk jangka panjang adalah kanker dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Karena sumber dioxin bisa dari berbagai materi yang ada di sekitar kita, maka dioxin menjadi ancaman yang serius bagi kesehatan manusia, karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya pada dosis yang sangat rendah, yaitu beberapa part per trillium dalam lemak tubuh kita. Dioksin merupakan senyawa yang mampu mengacaukan system hormone, yaitu dengan cara bergabung dengan kaseptor hormone, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitukanker, menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan system saraf, keguguran kandungan, dan dapat mengakibatkan cacat kelahiran. Dioxin secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara tidak langsung mampu menurunkan sel T yang berperan dalam system imun.
Untuk mengetes apakah pembalut itu berdioxin atau tidak, cukup mudah. Lapisan dalam pembalut (seperti kapas) dibuka kemudian dimasukkan dalam air. Satu jam kemudian diperhatikan, lapisan dalam tersebut pasti akan hancur jika terbuat dari kertas daur ulang, tapi jika air rendamannya jadi sangat keruh keputihan, itu artinya pembalut kita tidak aman karena mengandung dioxin atau zat pemutih yang banyak. Tapi, jika tidak hancur, pembalut itu aman dipakai. Memang tidak banyak wanita yang tahu mengenai hal ini. Oleh karena itu, para wanita harus lebih berhati-hati dalam memilih pembalit. Kualitas harus diutamakan ketimbang harga.
0 komentar:
Posting Komentar