Awas, radiasi elektromagnetik !!!

Minggu, 12 Juni 2011


Dulu, kita mengetik tugas-tugas sekolah dan kuliah dengan mesin ketik yang manual yang kalau salah, oh-oh, kudu mulai dari awal lagi. Menghubungi teman juga bakalan nggak gampang, karena nggak ada handphone. Informasi harus nunggu besok pagi karena tidak ada radio, TV, dan computer.
Kebanyakan kita saat ini memang merasa nyaman dan diuntungkan dengan kehadiran banyak peralatan elektronik, baik di rumah, ataupun di sekolah. Padahal di balik semua itu ada bahaya yang mengintip, yaitu radiasi.
Sedikit demi sedikit, semua barang elektronika memiliki efek radiasi elektromagnetik yang bisa membahayakan keselamatan kita di kemudian hari. Emang sih, bahaya itu masih sering diperdebatkan. Tapi, banyak juga kasus yang ditengarai disebabkan oleh radiasi barang elektronik. Pun, perusahaan alat elektronika semakin berusaha menciptakan produk aman bagi manusia. Nah! Tentu hal ini mengisyaratkan kalo bahaya radiasi elektromagnetik adalah sesuatu yang serius.
American Radio Relay League pernah menengarai adanya kasus kanker otak pada kaum wanita di Florida, Amerika Serikat, akibat radiasi telepon genggam.
LALU, APA SICH SUMBER-SUMBERNYA..???
Apa saja alat listrik yang menimbulkan radiasi elektromagnetik? Banyak penelitian mengungkapkan, di dalam rumah banyak terjadi efek radiasi frekuensi elektromagnetik berenergi rendah pada kesehatan manusia. Frekuensi elektromagnetik berenergi rendah adalah gelombang magnet listrik yang diproduksi oleh jaringan listrik dan semua alat listrik yang beroperasi pada frekuensi 60 Hz.
Yang lebih mencemaskan, ada penelitian yang menyelidiki kemungkinan pengaruh frekuensi radio pada kesehatan manusia. Frekuensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan transmitter TV, instalasi radar, telepon nirkabel, telepon seluler, oven microwave, dan remote control.
Baik energy frekuensi rendah maupun frekuensi radio, memiliki efek radiasi dalam bentuk non ionizing. Radiasi non ionizing adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang tidak bisa menembus tubuh, misalnya radiasi dari radio, dan antenna TV. Radiasi ini berlawanan bentuk dengan radiasi ionizing yang sudah terbukti membahayakan kesehatan manusia. Contoh radiasi ion adalah radiasi nuklir, sinar X yang digunakan dalam rontgen.
WOWW…BISA SAKIT BAHKAN MATI BO’…..!!!
Lantas, apa efek radiasi elektromagnetik ini? Intinya, radiasi elektromagnetik bersifat merusak sel jika digunakan secara tidak tepat dan di luar dosis yang dianjurkan. Karena itu, sebelum beredar di pasaran, biasanya suatu barang elektromagnetik yang memiliki tingkat radiasi tinggi harus diteliti dulu oleh Departemen Kesehatan.
Para ahli memperkirakan ada dua efek radiasi elektromagnetik yaitu efek somatic dan efek genetic. Contoh efek somatic bisa dilihat langsung pada tubuh pasien kemoterapi. Bila dosisnya berlebihan, efek somatic radiasi bisa sampai menimbulkan leukemia. Tentu saja, efek itu tidak terjadi serta merta saat itu juga, melainkan tertunda atau akumulatif. Sedangkan efek genetic biasanya terjadi pada radiasi yang sifatnya terus menerus yaitu berua kemandulan, atau cacat kromosom pada tingkat sel.
Para ilmuwan pernah membuktikan bahwa radiasi non ionizing dapat menyebabkan panas pada tubuh. Pada tingkat paling rawan, ini dapat menyebabkan kebutaan dan kemandulan. Disebutkan pula, yang paling rendah kadar panasnya adalah energy frekuensi radio, dan paling tinggi adalah yang terpancar dari gelombang mikro (microwave). Belakangan, seorang ilmuwan meneliti efek-efek tersebut secara medis pada manusia. Hasilnya, radiasi oleh alat-alat listrik dapat menimbulkan leukemia, kanker hati, kanker otak, bahkan kematian. Secara umum disimpulkan, mereka yang selalu terpapar radiasi bakal mempunyai tingkat kerawanan 10x untuk terkena penyakit mematikan itu.
Logikanya begini, sel T sel yang tugasnya melawan kanker tubuh gagal mendeteksi adanya sel kanker lantaran komunikasi antar sel terganggu sinyal elektromagnetik, tumor sangat mungkin tumbuh di dalam tubuh. Ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menyatakan, sinyal elektromagnetik dapat menghambat perlawanan tubuh terhadap kanker dengan berbagai cara. Bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa sinyal elektromagnetik bekerja sama dengan sel-sel kimia calon kanker. Akibatnya, resiko tumbuhnya kanker makin tinggi.
Sinyal elektromagnetik juga memungkinkan terhambatnya produksi hormone tertentu, misalnya melatonin. Padahal, hormone ini dapat mencegah timbulnya kanker. Ditemukan juga fakta bahwa sinyal elektromagnetik tertentu dapat menurunkan aktivitas peredaran enzim tertentu sekaligus mempengaruhi pertumbuhan sel secara teratur.
AYO, DISIASATI !!!
Radiasi sinyal elektromagnetik bertegangan rendah, seperti pada alat-alat rumah tangga, boleh dikatakan tidak berbahaya. Asal, tegangan listrik pada alat-alat tersebut tidak meninggi secara tiba-tiba.
Secara umum, radiasi non ionizing dapat dihindari dengan cara menjaga jarak dengan sumber-sumbernya, agar frekuensi gelombang elektromagnetik menjadi terlalu rendah bagi terjadinya ionisasi atom. Di samping itu lakukanlah hal-hal berikut :
1.     Antena pemancar (transmitter radio, telepon seluler, dan lain-lain) sebaiknya tidak dibangun di area perumahan.
2.     Jika berdaya 100 watt atau lebih, antenna sebaiknya dibangun di atas lahan setinggi 35 kaki di atas area tempat tinggal. Dengan begitu, penghuni lingkungan tidak terpapar radiasi.
3.     Saat menggunakan perlengkapan listrik berdaya 25 watt ke atas, jaga jarak tubuh dengan alat tersebut minimal 3 kaki
4.     Saat menghidupkan oven microwave, menjauhlah darinya.
5.     Saat menggunakan remote control, menjauhlah dari kepala remote control yang diarahkan kea lat elektronik.
6.     Aturlah jarak pandangan dengan layar computer antara 35 cm sampai 70 cm. Sebenarnya hal ini juga ditentukan oleh lebar layar computer kita sebagaimana jarak pandang sehat nonton TV yang disesuaikan dengan lebar layar TV. Juga, digunakan penutup layar computer. Pilihlah yang berbahan kasa, bukan kaca.

Serendah apapun tingkat pancaran (radiasi) elektromagnetik dari barang elektronik di rumah, sebisa mungkin perlebarlah jarak antara kita dengan alat tersebut.

0 komentar: